Membaca Ulang Jurnal Lama
Beberapa hari lalu, saya menyempatkan diri membaca ulang jurnal lama. Tepatnya, jurnal yang ditulisi secara manual, dalam bentuk buku dengan tulisan dari -biasanya bukan menggunakan pena tapi lebih sering- spidol. Dan baru hari ini, saya membaca ulang catatan di jurnal maya yang sudah cukup lama dibiarkan tak terisi lagi sejak 2007.
Menarik juga, membaca cerita diri sendiri selama ini. Mentertawai ketololan yang dilakukan, menghargai kenangan yang terjadi di masa lalu. Lumayan baik tercatat ternyata, kalau mungkin di-scan, rasanya jadi mikrofilm yang bersejarah buat keluarga dan barangkali nanti, anak-anakku, hehehe... Biar mereka makin kenal dan paham seperti apa ibunya itu.
Sempat terpikirkan, bagaimana kalau ditulis ulang? Wah, ini benar-benar kerjaan namanya.. Lebih baik cara scan itu ya?