FW: Tanya & Jawab
Entah kapan mula persisnya gue sendiri juga nggak ingat, teman gue di TR sesekali mengirim sms juga menelepon untuk bertanya dan minta pendapat. Soal apa? Hmm, nggak jauh-jauh dari urusan asmara. Awalnya dia bercerita tentang pria bule yg mencoba mendekatinya sekelar syuting kemarin. Masa depan cerah nih, si bule bos perusahaan besar di sini. Tapi -kenapa ya mesti ada tapi?- si bos sudah beristri dan, dengar-dengar dari cerita si mbak gue itu, dia juga punya gebetan lain. Duh, nggak asik banget.
Singkat kata, cerita beralih ke pria lain yg statusnya less complicated. Tapi India, begitu katanya. Ini nih jeleknya si mbak, dia suka pakai standarnya dan punya persepsi sendiri padahal belum juga apa-apa. Emang kenapa kalau India? Dia juga manusia bukan? Nah, mereka sempat berkenalan di acara ultah anak si bos itu, terus double-date ke konser Cake yg lalu. Kata si mbak, mereka nggak sempat mengobrol banyak karena dia asik menikmati konser dan susah jugalah ngomong di antara suara nyanyian.
Hari ini si mbak punya kemungkinan mau nonton konser Indonesia Thanks to the World karena temannya mau kasih tiket. Mau ajak si bos dan istrinya juga si India rada ribet soalnya tiket yg bakal dikasih sepertinya tidak banyak. Gue cuma nyaranin akhirnya, bagaimana kalo si India yg diajak. Paling nggak untuk menunjukkan appreciation saja karena dia sudah mau nemenin nonton Cake kemarin. Uh, mau sms bilang itu doang repotnya setengah mati. Ujung-ujungnya, gue yg mesti nulisin isi sms buat si India terus si mbak tinggal forward kalau udah oke. Gue juga dapat forward jawaban dari si India yg harus gue jawab lagi buat di-forward si mbak. Haiya, nggak nyangka si mbak gue ini nggak berani ngomong -maksudnya, nulis- sendiri gitu.
Sambil menerima dan menjawab sms ini, senyum dan ketawa gue nggak ada habisnya. Silly!
<< Home