Last_Day@DaOffice
Sudah dua hari berturut-turut ini gue bangun tidur digedor pintu sama ponakan gue, Dini. Hehehe, gedorannya kenceng juga untuk ukuran anak -nyaris- 18 bulan. Begitu gue buka pintu, gue seneng banget ngagetin dia. Gue 'baaa'-in dan biasanya dia langsung lari dan gue kejar dia yang, seringnya lari ke nyokap gue. Eh, biar nggak penasaran ma muka anak kecil ini, nih ada foto dia waktu 3 bulan... *hihihi, masih bayi banget, pasti udah berubah dong tampangnya sekarang*
Ini foto Dini yang mendekati 18 bulan itu:
Sehabis puas -padahal nggak, main sama Dini, gue mandi dan siap-siap berangkat ke kantor. Menikmati kembali kepadatan jalan, terutama di jalan tol, yg makin gila-gilaan karena kayaknya semua orang keluar pakai mobilnya buat beraktivitas atau mungkin juga sudah ada yang mengarah mudik, mau lebaranan. Untungnya, -itulah kelebihan orang Jawa, yang di setiap hal masih ada untungnya, perjalanan gue hari ini cukup lancar dan tiba di kantor jam 9-an. Normal!
Pagi ini, pemandangan pertama yg gue lihat di kantor adalah sebuah parsel yg cukup besar diletakkan di meja tengah. Hmm, ini dia parsel buat Indonesian Idol yg diceritakan Benny kemarin. Isinya standar, makanan kemasan dan minuman kaleng. Cuma gue sempat heran kenapa isinya ini sepertinya nggak pas sama besarnya keranjang, sepertinya kurang. Gue cuma bilang ke Benny dan Pak Hendra, jangan-jangan sudah dibuka dan diambil sebagian isinya. "Masa sih?" kata Benny dengan penasaran. Eh, ternyata begitu diperiksa bagian belakang parsel, ada bagian plastik yang sudah dibuka dan dipasangi selotip lagi. Wah, pantesan kosong. Akhirnya, dengan ketawa-tawa, gue, Benny dan Pak Hendra membongkar parsel dan dengan kesepakatan bersama, kami mengundi isi parsel untuk teman-teman Idol yg masih tersisa di kantor alias belum cuti.
Semua makanan dan minuman kaleng diberi nomor 1 sampai 12. Sedikit banget, euy. Iyalah, cuma itu yg tersisa di keranjang ini. Terus, Pak Hendra bertugas menggunting kertas kecil-kecil yang diberi nomor 1-12 lalu digulung dan dimasukkan ke dalam cangkir kaleng. Hahaha, kami bikin arisan parsel nih. Yang kebagian giliran pertama ambil undian ini adalah teman-teman Idol yg lagi kebagian kerja di lantai 3. Deazy, Athie, Sam. Meskipun sudah punya nomor di tangan, mereka nggak tahu apa yg mereka peroleh karena barang-barangnya ada di lantai 2. Hehehe, surprise! Saking pengen tahu dapat hadiah apa, Athie dan Sam turun buat menukarkan nomor. Ternyata Athie dapat Twister, Sam dapat potato chips(?), Deazy dapat biskuit kelapa. Mereka juga sekalian mewakili Sacha, Odel dan Tina untuk ambil undian. Hasilnya, sereal, cokelat Cadbury dan biskuit Rodeo -plagiatnya Oreo- pindah ke tangan mereka. Pak Hendra sempat becanda, "Yang enak, kue-kuenya itu diambil sama lantai 3 semua ya. Lantai 2 kebagian minuman doang nih." Eits, kecuali Benny dong, dia kebagian makanan yg diidam-idamkannya sejak kemarin lihat parsel itu. Pringles! Sisanya, Pak Hendra dapat Coca-Cola kaleng, Ori dapat Sprite kaleng, Icha kebagian sirup, Vira seharusnya dapat Nutrisari tapi dia nggak mau. Jadi gue aja deh yg ambil. Lumayan, sehat. Akhirnya, selesai juga arisan parsel ini. Moga-moga ada lagi.... *berharap-harap cemas;-)*
Siangnya gue pergi makan siang sendirian ke Plasa Tendean, sekalian juga mau ambil uang buat ditukar uang recehan titipannya si Lilik. Di foodcourt, gue makan barengan sama Rika, Miund, Roy, Athie, Kenny, Mark dan makanannya sama semua, soto mi. Hehehe, ada apa dengan soto mi nih? Today's special for Fremantlemedia crew? Puas makan dan ngobrol, gue ambil duit di ATM Bank Pertama, secara ATM BCA-nya ngadat, terus mampir ke NISP. Ketemu sama Tanti, dia lagi buka account di sana dan nggak lama kemudian gue sudah berhasil tukar uang sepuluh ribuan. Uang lima ribuannya lagi habis, kata mbak teller-nya. Ya, sudah, besok-besok aja, siapa tahu ada lagi.
Gue sudah ada di lantai 2 lagi. Biasanya ruangan ini suka terasa lebih dingin suhunya karena nggak banyak orang yg kerja. Sebagian besar teman memang sudah mengambil cutinya, sementara ada beberapa yg dialih-tugaskan ke The Mission, jadi meja kerja mereka pindah juga ke lantai 3. Ya, makin terasa deh sepi, lapang dan kosong. Tapi siang ini, tiba-tiba ruangan di depan gue menjadi meriah dan ramai. Beberapa teman dari lantai 3 turun dan kerja di sini. Mereka mendadak menjadi pembungkus parsel yg rencananya mau dikirimkan untuk klien besok harinya. Wuuuhhh, jadi seru nih. Terdengar suara-suara lain, cetolehan, komentar, becandaan dan cela-celaan yg lama nggak gue dengar. Ada Putu, Tanti, Sadina, Dita, Aidil, Miranti, Gita, Indra, banyak... Oya, gue juga sempat ketemu sama Wawan - freelance TTC yg sekarang lagi bantu PIR. Ngobrol banyak sama dia dan sempat minta tolong periksa tangan kiri gue yg salah urat, secara dia punya kemampuan prana begitulah. Eh, lumayan lho, setelah dipanasi nyeri tangan gue sedikit berkurang dan nggak sekaku sebelumnya. Cuma Wawan pesan, jangan dipakai buat angkat yg berat-berat dulu.
Makin sore, makin dekat waktu buka puasa, kegiatan bungkus-bungkus parsel ini nyaris selesai. Beberapa teman sudah ada yg kembali ke atas bahkan pamitan pulang, sementara yg lain malah sekalian berbuka puasa di lantai ini. Hmm, berarti tinggal sebentar lagi juga waktu gue di kantor ini. Besok gue sudah mulai cuti. Cuti panjang sampai tanggal 29 nanti. Udah dulu ah, gue dah ditungguin Putu buat pulang bareng.
Bye-bye, office!
<< Home